Sabtu, 26 Mei 2012

Sistem Informasi Pertanian di Indonesia


Insyaaloh ini adalah tugas pertama di semester 6 kuliah gue yang harus blepat blepot sama blog-blogan. Ngerjainnya aga ogah2an sie :D soalnya sambung-menyambung jaka sembung sama projek yang manyun minta disentuh. Tapi berhubung ya karena asprak (asisten responsi) yang keukeuh minta dibuatin yasud maree bekerja ria.
Tugas ini bukan dari gue yang bwoloz ria sama temen-temen gue loh ya *enak aja*. Tapi karena gue harus ke BPK tempat PKL gue bulan depan ngurusin surat perizinan (sambungan dari tulisan gue sebelomnya). Alhamdulillah team gue *aga males* dapet tempat disana. *sujud sukur*. Masih curcol ya, koq kelas gue doang yang dapet tugas nulis gini ya? masih heran ahaha. ya moga sie cepet2 beres kuliah ini. huft -,-

Ok reader, selamat membaca tulisan amburadul gue ya semoga tambah-tambah ilmu  :*




@Pendahuluan
Indonesia merupakan negara dengan potensi yang luar biasa. Apanya? luar biasa korupsi. Tentu haha tapi bukan ini yang dimaksud. Indonesia tempat lahir masyarakat berbudi ini memiliki lahan yang membentang dari Papua hingga Aceh (Lagunya Sabang-Merauke) dengan berbagai potensi pertanian yang baik. Katanya blog sebelah persentase sumbangan sektor pertanian terhadap PDB memiliki kecenderungan meningkat pada tahun 2005-2008. Di tahun 2008, persentasenya mencapai 14.68%. Untuk persentase 2012 belum nyari datanya :)

Diluar potensi yang ada, pertanian masih memiliki masalah yang berlarut-larut dan sulit untuk diselesaikan. Kemiskinan diperkirakan berasal dari sektor pertanian yang mampu menyerap tenaga kerja yang mencapai 50 juta penduduk Indonesia (BPS,2011). Kemiskinan diindikasikan berasal dari sektor pertanian terlihat dari kontribusi kemiskinan di pedesaan yang mencapai 63,5 persen dan mata pencarian dipedesaan merupakan pertanian. Harga murah saat panen, harga pupuk yang meningkat cepat pada masa pemupukan, cuaca yang tidak diprediksi petani, hingga risiko yang tinggi menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh petani. Salah satu contoh yang adalah informasi mengenai ketersediaan beras nasional. Kesimpangsiuran informasi menyebabkan pemerintah tetap melakukan impor yang tentunya sangat merugikan petani. Oleh karena itu, butuhkan sistem yang tepat dan kebijakan yang mendukung pertanian Indonesia. 
HIDUP MAHASISWA ^^

@Sistem Informasi Pertanian Indonesia
Sistem Informasi Pertanian Indonesia merupakan salah satu pemikiran didalam pemerataan informasi. Sistem Informasi Pertanian merupakan kerjasama antara Kementrian Pertanian dengan Kementrian Informasi dan Komunikasi, maupun kelembagaan lainnya. Fungsinya adalah penyeberan informasi harga sehingga tidak dipermainkan tengkulak, informasi akan harga input produksi berikut lokasi dimana dapat diperolehnya, hingga informasi kondisi iklim maupun cuaca yang fungsinya adalah memprediksi waktu tanam yang tepat.

Sistem Informasi Pertanian diawali dengan pembangunan workgroup melalui jalinan disetiap desa penghasil produk pertanian. Work grup tersebut meliputi komputer-komputer yang terpasang disetiap desa melalui gapoktan dan tersambung dengan administrator yang berlokasi ditinggatan yang lebih tinggi seperti Kabupaten. Informasi yang ada disesuaikan dengan kebutuhan yang informasinya diperoleh dari kelembaggan terkait.

Setiap elemen Sistem informasi bisnis terdiri dari orang, prosedur, data, software-program, dan hardware-komputer harus terpenuhi. Elemen pertama yaitu orang merupakan sumberdaya yang penting. User harus memiliki kemampuan pengoperasian komputer dasar bagi yang berada di masing-masing desa. Informasi yang diberoleh oleh user ditingkat desa selanjutnya menginformasikan kepada seluruh masyarakat pertaninnya melalui pesan singkat (sms) atau melalui media komunikasi lainnya. User ditinggkat Kabupaten maupun Pusat merupakan administrator yang bertanggung jawab dan berbentuk kelembagaan bertanggung jawab didalam penyebaran informasi.

Prosedur yang merupakan elemen kedua memberikan SOP yang jelas didalam penyebaran informasi. Prosedur harus mampu bersifat dua arah dimana user di desa melalui jaringan workgroup melaporkan kondisi aktual dimasing-masing desa mengenai keadaan pertanian ataupun sosial masyarakatnya. Administrator ditingkat Kabupaten mengolah informasi yang diperoleh dari berbagai sumber dan bertanggung jawab didalam penyampaian informasi yang benar dan sesuia dengn kebutuhan.

Data merupakan elemen ketiga didalam sistem informasi bisnis.Data merupakan informasi yang berharga yang bersumber dari kondisi aktual dilapangan yang dilaporkan user ditingkat desa ataupun informasi dari kelembagaan terkait. Informasi yang penting untuk diinfokan seperti kondisi pasar beserta harga komoditas dari Kementrian Perdagangan, informasi teknis budidaya, penyediaan input,pengolahan pasca panen dari Kementrian Pertanian, informasi kondisi iklim atau cuaca yang dapat dimanfaatkan pada pemilihan waktu tanam dari BMKG. Data tersebut harus diolah dan disesuaikan dengan kondisi yang terjadi dan kebutuhan yang ada.

Software – Program yang merupakan elemen keempat Sistem Informasi Bisnis menggunakan software yang mudah digunakan. Program jaringan berupa portal yang menginformasikan secara lengkap. Administrator harus mampu mengolah dan mengaplikasikan sotware tersebut dengan baik. Portal yang dibuat harus bersifat dua arah sehingga dapat saling berbagi informasi baik dari user di desa maupun administrator.

Hardware – Komputer yang digunakan merupakan inventaris yang dimiliki pemerintah melalui Kementrian Komunikasi dan Informasi. Kementrian Informasi pun bertanggung jawab didalam perawatan. Komputer merupakan elemen ke lima dan sangat penting didalam proses Sistem Informasi Pertanian Indonesia. Kedudukan Komputer tersebut di desa bisa ditempatkan di Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) atau Kantor Kepala Desa dengan Kriteria mudah diakses oleh seluruh masyarakat namun digunakan secara bertanggung jawab. 

@Penutup
Sistem Informasi Pertanian Indonesia harus mampu memberikan pemerataan informasi diseluruh masyarakat terutama yang berhubungan dengan pertanian. Petani harus mampu melaporkan kondisi rill dilapangan seperti masalah pertanian hingga besaran panen yang selanjutnya menjadi data pemerintah dan penunjang didalam pengambilan keputusan. Informasi yang ada harus mampu memutus rantai masalah-masalah yang ada seperti penguasaan informasi pasar oleh pengumpul yang pada akhirnya penentuan harga bisa menjadi lebih adil. Informasi yang ada harus mampu menunjang kegiatan pertanian seperti waktu tanam yang tepat sesuai kondisi iklim dan cuaca.

fiuhhh akhirnyaaaaa seleseeee *gleper-gleper*. Tulisan ini dengan sedikit banyak adalah copy paste dari web dinas-dinas sebelah  ditambah dengan sedikit komentar didalamnya karena kalau pure semua berisi tulisan sendiri akan menghasilkan opini-opini subjektif semata tanpa ada ilmunya. hehe.
Peace ya kakagh asprak yang ganteng dan cantik :*

-Ilmu bekal diri-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar